Pages

Senin, 03 Mei 2010

Kaitan Cerebral Palsy dan Skor Apgar

Kaitan Cerebral Palsy dan Skor Apgar
Penelitian kohort yang dimuat di BMJ pada pertengahan tahun 2010 ini membahas asosiasi antara skor Apgar 5 menit dan kejadian cerebral palsy (CP) pada bayi dengan berat lahir normal maupun bayi dengan berat lahir rendah. Subjek adalah bayi-bayi yang lahir antara tahun 1986-1995, lahir tunggal, terdaftar di catatan kelahiran Norwegia, dan hidup sampai dengan umur 1 tahun atau lebih. 

Data kasus CP diperoleh dari catatan kasus CP di Norwegia untuk bayi kelahiran 1986-1995 yang diperoleh dari seluruh departemen pediatri dari rumah sakit-rumah sakit di Norwegia. Keluaran yang diamati adalah kejadian CP sebelum usia 5 tahun. Di antara mereka didapatkan 988 anak (0.18%) yang didiagnosis CP sebelum usia 5 tahun. Secara keseluruhan, ditemukan kasus CP sebanyak 11% (39 dari 369 anak) pada riwayat kelahiran dengan skor Apgar kurang dari 3. Sedangkan kasus CP hanya ditemukan sebanyak 0.1% (162 dari 179.515 anak) dari grup dengan riwayat skor Apgar 10 (odds ratio 53, 95% CI, 35-80). 

Untuk anak-anak dengan berat badan lahir normal (2500 gram atau lebih), kejadian CP lebih banyak ditemukan pada grup dengan skor Apgar kurang dari 4 daripada skor Apgar lebih dari 8 (odds ratio 125, 95% CI, 91-170). Sedangkan odds ratio untuk anak dengan berat badan lahir rendah adalah 5 (95% CI, 2-9). Skor Apgar yang rendah memiliki asosiasi paling kuat dengan kejadian kuadriplegia/kelumpuhan empat ekstremitas (odds ratio 137 untuk skor Apgar < 4 vs skor Apgar > 8, 95% CI 77-244).
Dari data di atas, Lie dkk menyimpulkan bahwa skor Apgar yang rendah berhubungan sangat kuat dengan kejadian CP. Dengan mengasumsikan bahwa skor Apgar dapat dijadikan tolok ukur vitalitas bayi segera setelah lahir, peneliti menduga CP tampaknya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan penurunan vitalitas bayi.


Referensi:
Lie KK, Groeholt EK, Eskild A. Association of cerebral palsy with Apgar score in low and normal birthweight infants: population based cohort study. BMJ 2010; 341: c4990.


www.smasim_09webs.com

0 komentar:

Posting Komentar