Pages

Jumat, 20 November 2009

Apgar Skor (Menilai Bayi dengan Cepat)

Apgar Skor (Menilai Bayi dengan Cepat)
Sesaat setelah bayi lahir, penolong persalinan biasanya langsung melakukan penilaian terhadap bayi tersebut. Perangkat yang digunakan untuk menilai dinamakan Skor APGAR.

Kata APGAR diambil dari nama belakang penemunya, yaitu Dr. Virginia Apgar. Virgnia Apgar adalah seorang ahli anak sekaligus ahli anestesi. Skor ini dipublikasikannya pada tahun 1952.

Pada tahun 1962, seorang ahli anak bernama Dr. Joseph Butterfield membuat akronim dari kata APGAR yaitu Appearance (warna kulit), Pulse (denyut jantung), Grimace (respon refleks), Activity (tonus otot), and Respiration (pernapasan). (Wikipedia,2007)

Skor Apgar biasanya dinilai pada menit pertama kelahiran dan biasanya diulang pada menit kelima. Dalam situasi tertentu, Skor Apgar juga dinilai pada menit ke 10, 15 dan 20. (MedicineNet,2007)

Hal yang dinilai pada Skor Apgar adalah :
Appearance (warna kulit)
0 — Seluruh tubuh bayi berwarna kebiru-biruan atau pucat
1 — Warna kulit tubuh normal, tetapi tangan dan kaki berwarna kebiruan
2 — Warna kulit seluruh tubuh normal

Pulse (denyut jantung)
0 — Denyut jantung tidak ada
1 — Denyut jantung kurang dari 100 kali per menit
2 — Denyut jantung lebih atau diatas 100 kali per menti

Grimace (respon refleks)
0 — Tidak ada respon terhadap stimulasi
1 — Wajah meringis saat distimulasi
2 — Meringis, menarik, batuk, atau bersin saat stimulasi

Activity (tonus otot)
0 — Lemah, tidak ada gerakan
1 — Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerakan
2 — Bergerak aktif dan spontan


Respiration (pernapasan)
0 — Tidak bernapas
1 — Menangis lemah, terdengar seperti merintih, pernapasan lambat dan tidak teratur
2 — Menangis kuat, pernapasan baik dan teratur

Kelima hal diatas dinilai kemudian dijumlahkan.  Jika jumlah skor berkisar di 7 – 10 pada menit pertama, bayi dianggap normal. Jika jumlah skor berkisar 4 – 6 pada menit pertama, bayi memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas dengan suction, atau pemberian oksigen untuk membantunya bernapas. Biasanya jika tindakan ini berhasil, keadaan bayi akan membaik (KidsHealth,2004) dan Skor Apgar pada menit kelima akan naik. Jika nilai skor Apgar antara 0 – 3, diperlukan tindakan medis yang lebih intensif lagi.

Perlu diketahui, Skor Apgar hanyalah sebuah tes yang didisain untuk menilai keadaan bayi secara menyeluruh, sehingga dapat ditentukan secara cepat apakah seorang bayi memerlukan tindakan medis segera. Skor Apgar bukanlah patokan untuk memperkirakan kesehatan dan kecerdasan bayi dimasa yang akan datang (KidsHealth,2004).

Sampai sekarang, skor apgar masih terus digunakan. Selain karena ketepatannya, juga karena cara penerapannya sederhana, cepat, dan ringkas.


Referensi :
  1. KidsHealth (2004) : Apgar Score. www.kidshealth.org
  2. MedicinNet (2007) : Apgar Score.  www.medicinenet.com
  3. Wikipedia (2007) : Apgar Score. http://en.wikipedia.org

www.smasim_09webs.com
READ MORE - Apgar Skor (Menilai Bayi dengan Cepat)

Kamis, 23 Juli 2009

Skor Apgar dan Asfiksia


Skor Apgar dan Asfiksia
Asfiksia didefinisikan sebagai kegagalan bernafas spontan dan teratur saat bayi lahir dan sesaat setelah lahir ditandai dengan hipoksemia, hiperkapnia dengan asidosis metabolik. Asfiksia dapat terjadi selama antepartum, intrapartum dan postpartum dengan penyebab bisa faktor ibu, faktor bayi dan faktor placenta. 


Bahkan AAP dan ACOG memberikan karakteristik : 
  1. Asidosis (pH<7.00), 
  2. Skor Apgar 0-3 menetap lebih dari 5 menit, 
  3. Terdapat manifestasi neurologi : kejang, hipotoni, HIE, koma, 
  4. Didapatkan evidens disfungsi multiorgan.

    Tetapi apakah kita bisa memeriksa semua parameter di atas dengan cepat sehingga kita bisa mengatakan seorang bayi asfiksia atau tidak, sementara waktu resusitasi menuntut segera. 

    Bagaimana dengan Skor Apgar ? Terdapat derajat asfiksia berdasar skor Apgar : 0-3 asfiksia berat, 4-6 asfiksia sedang dan >7 asfiksia ringan.

    Skor Apgar merupakan alat penilaian cepat dan efektif untuk keperluan resusitasi tapi merupakan "poor tool" untuk mengassess asfiksia. Apgar yang rendah (low Apgar) bukan merupakan penyebab morbiditas tapi lebih sebagai penyebab yang diutamakan. Seorang bayi dengan skor Apgar 0-3 pada 5 menit pertama dan diikuti >4 pada 10 menit, 99% tidak didapatkan CP pada usia 7 tahun, sementara terdapat 75% penderita CP dengan Skor Apgar normal saat lahir. Bahkan pada tahun 1996 AAP dan ACOG memberikan statemen bahhwa skor Apgar tidak dipakai sebagai peneilaian kerusakan neurologi akibat hipoksia atau manajemen intrapartum yang inadekuat.


    READ MORE - Skor Apgar dan Asfiksia

    Rabu, 15 Juli 2009

    Apgar Skor

    Merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan kepada bayi Anda ketika baru lahir, yang dilakukan masih di dalam kamar bersalin. Pemeriksaan ini secara cepat akan mengevaluasi keadaan fisik dari bayi baru lahir dan sekaligus mengenali adanya tanda-tanda darurat yang memerlukan dilakukannya tindakan segera terhadap bayi baru lahir. 

    Apgar Score mulai berkembang sejak tahun 1952 oleh seorang dokter anestesi/bius, yang bernama Virginia Apgar. Dan kata APGAR sendiri, merupakan gabungan dari kata: Activity (aktivitas), Pulse (Nadi), Grimace (mimik), Appearance (Tampilan kasat mata), dan Respiration (pernapasan). Dimana kelima hal tersbut merupakan faktor yang dinilai pada bayi baru lahir. 

    Tes ini, biasanya diberikan kepada bayi Anda sebanyak dua kali: pada menit pertama setelah lahir dan dilakukan kembali pada menit ke-5 setelah lahir. Jarang terjadi namun ketika penilaian kondisi bayi pada menit pertama, dan dua tanda memberikan hasil yang rendah, maka penilaian akan dilakukan lagi untuk yang ketiga kalinya pada menit ke-10 setelah kelahiran. 

    Lima hal yang menjadi parameter penilaian kondisi bayi baru lahir, di berikan skor 0-2, dimana 2 merupakan skor tertinggi:
    1. Aktivitas otot 
    2. Denyut jantung 
    3. Ekspresi/mimik 
    4. Tampilan (warna kulit) 
    5. Pernapasan (frekuensi napas dan usaha bernapas)

    Dokter atau perawat bayi akan menjumlahkan kelima hasil penilaian di atas, untuk mendapatkan total Apgar Skor. Skor yang diberikan antara 10 dan 0, dengan 10 sebagai skor tertinggi.


    Penilaian Apgar
    TAnda Apgar
    2
    1
    0
    Denyut jantung
    Normal (diatas 100x/menit
    Dibawah 100x/menit
    Tidak ada
    Pernapasan
    Normal, tanpa usaha bernapas yang berlebih, menangis kuat
    Pelan, tidak teratur, menangis lemah
    Tidak bernapas
    Respon/refleks mimik
    Menarik diri, batuk oleh karena ada rangsangan
    Perubahan mimik wajah hanya ketika di rangsang
    Tidak ada respon terhadap rangsangan
    Aktivitas otot
    Aktif, pergerakan spontan
    Lengan dan kaki menekuk dengan sedikit pergerakan
    Tidak ada gerakan sama sekali
    Tampilan (warna kulit)
    Warna kulit normal, merata di seluruh tubuh
    Warna kulit normal (tangan dan kaki pucat)
    Warna pucat atau kebiruan di seluruh tubuh


    Apa tujuan penilaian skor Apgar?
    Bayi dengan hasil total, 7 atau lebih pada menit pertama setelah lahir, secara umum berada pada keadaan sehat. Bukan berarti skor yang rendah menunjukkan bahwa anak Anda tidak sehat atau tidak normal. Hasil yang rendah dalam penilaian itu, menunjukkan bahwa anak Anda membutuhkan tindakan yang sifatnya segera, seperti menyedot/mengeluarkan cairan dari saluran pernapasan atau pemberian oksigen untuk membantu pernapasan, tindakan tersebut dapat memberikan perbaikan keadaan bayi secara umum.

    Pada menit ke-5 setelah lahir, penilaian kembali dilakukan, dan jika skor bayi Anda tidak naik hingga nilai 7 atau lebih dan berdasarkan pertimbangan lainnya dari keadaan bayi maka dokter dan perawat akan melanjutkan tindakan medis yang perlu untuk dilakukan dan pemantauan intensif. Beberapa bayi yang lahir dengan masalah pada organ jantung dan paru-paru akan membutuhkan tindakan medis lanjutan, sedangkan yang lain hanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan luar. Kebanyakan bayi baru lahir dengan nilai Apgar pertama dibawah 7, akan baik-baik saja. 

    Hal yang penting bagi orang tua yang baru memiliki bayi untuk mengetahui nilai Apgar. Penilaian ini dibuat untuk menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi secara umum bayi baru lahir dan memutuskan untuk melakukan tindakan darurat atau tidak. Penilaian ini bukan ditujukan sebagai preidiksi terhadap kesehatan bayi atau perilaku bayi, atau bahkan status intelegensia/kepandaian. Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak jarang, bayi yang sehat memiliki skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama pada menit pertama saat baru lahir. 

    Perlu diingai bahwa skor Apgar agak rendah (terutama pada menit pertama) adalah normal pada beberapa bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir dari ibu hamil dengan risiko tinggi, lahir melalui proses operasi cesar, atau ibu yang memiliki komplikasi selama kehamilan maupun proses persalinan. Skor Apgar yang rendah juga bisa terjadi pada bayi prematur, dimana kemampuan untuk menggerakkan otot/alat gerak lebih rendah daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur dalam kasus apapun akan memerluan pemantauan ekstra dan bantuan pernapasan, dikarenakan paru-paru belum sempurna.

    Jika dokter Anda atau tenaga kesehatan peduli terhadap penilaian bayi Anda, maka mereka akan memberitahukan dan menjelaskan kondisi bayi Anda, apa yang mungkin menjadi penyebab masalah, dan penanganan apa yang akan diberikan. Yang paling penting, sebagian besar bayi melakukan penyesuaian dengan baik maka tetap tenang dan jalani proses tersebut dengan sebaik-baiknya. 
    READ MORE - Apgar Skor

    Senin, 06 Juli 2009

    RPP IPA kelas 4


    RPP IPA kelas 4
    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


    Nama Sekolah         : SD Negeri Pangkalan Bulian
    Kelas / Semester     : IV / I
    Mata Pelajaran        : Ilmu Pengetahuan Alam
    Tema                      : Makhluk Hidup
    Sub Tema               : Alat indera pada manusia
    Alokasi Waktu        : 2 x 40 menit



    A. STANDAR KOMPETENSI

    Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya , serta memeliharanya.

    B. KOMPETENSI DASAR

    Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera..

    C. INDIKATOR

     Membedakan alat
    Ø indera mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.
     Menjelaskan kelainan – kelainan pada alat indera.
    Ø
     Menjelaskan cara memelihara alat indera.
    Ø

    D. TUJUAN PEMBELAJARAN

     Siswa dapat membedakan alat indera mata, telinga, hidung, lidah dan kulit dengan benar.
    Ø
     Siswa dapat menjelaskan kelainan – kelainan
    Ø pada alat indera dengan benar.
     Siswa dapat menjelaskan cara memelihara alat indera dengan tepat.
    Ø

    E. MATERI POKOK


    Alat indera pada manusia
    Pengertian alat indera
    Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh. Alat indera manusia ada lima yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.kelimanya disebut panca indera. Mata sebagai indera penglihatan, telinga sebagai indera pendengaran, hidung sebagai indera penciuman (pembau), lidah sebagai indera perasa, dan kulit sebagai indera peraba.
    Alat indera harus kita jaga dengan baik. Jika alat indera mengalami gangguan atau rusak maka tubuh kita tidak akan bekerja dengan baik.Akibatnya kita tidak dapat menikmati keadaan di sekitar kita.

    Kelainan pada alat indera
    a. Kelainan pada indera penglihat (mata)
    Kelainan dan penyakit yang dapat menyerang mata meliputi
    1. Miopi (rabun dekat) merupakan ketidak mampuan mata untuk melihat benda yang jauh dengan jelas. kelainan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa minus ( lensa cekung).
    2. Hipermetropi (rabun dekat) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat dengan jelas. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa plus (lensa cembung)
    3. Presbiopi (mata tua) merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat dan jauh dengan jelas. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa ganda yaitu minus dan plus.
    4. Rabun senja adalah kelainan mata berupa ketidakmampuan untuk melihat pada senja hari. Rabun senja disebabkan oleh kekurangan vitamin A. biasanya, rabun senja bersifat sementar. Disiang hari mata mampu melihat dengan baik.
    5. Buta warna adalah kelainan mata berupa ketidak mampuan mata untuk melihat warna – warna tertentu. Misalnya buta warna merah tidak dapat melihat warna merah. Ada pula buta warna total yaitu mata hanya dapat melihat warna putih dan hitam.
    6. Mata merah terjadi karena mata kemasukan benda asing. Akibatnya mata terasa gatal dan perih. Jika mata dikucek kotoran akan semakin dalam masuk ke mata.
    7. Katarak biasanya menyerangborang lanjut usia. Mata penderita katarak tampak diselimuti lapisan putih. Penderita menjadi sulit melihat. Lapisan putih itu sesungguhnya adalah lensa yang menjadi buram. Penderta katarak dapat disembuhkan dengan operasi pengangkatan lensa yang buram. Kemudian di pasangkan penggantinya berupa lensa buatan.

    b. Kelainan pada indera pendengar (telinga)
    1. Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahit dan dapat juga dialami setelah dewasa. Pada umumnya penyakit tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi penderita tuli yang tidak parah data ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar (hearing aid)
    2. Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi radan pada telinya baggian dalam. Penyakit disebut juga penyakit congek. Dengan pengobatan intensif , penyakit ini dapat disembuhkan.
    3. Bisul atau luka dapat terjadi dalam telinga akibat infeksi. Kebiasaan uruk mengorek telinga dengan menggunakan jari atau korek api dapat melukai telinga. Bisul dalm telinga dapat mengakibatkan rasa nyeri yang luar biasa.
    c. Kelainan pada indera pencium (hidung)
    1. Penyakit penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan pembengkakan kelenjar polip.
    2. Gangguan syaraf pada kelenjar pembau

    d. Kelainan pada indera perasa (lidah)
    Penyakit yang biasanya menyerang lidah yaitu sariawan. Sariawan menyenbabkan lidah memerah dan tampak terluka. Penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan dengan mengkonsumsi vitamin C.

    e. Kelainan pada indera peraba (kulit)
    1. Jerawat dapat timbul akibat ketidak seimbangan hormone dan kulit yang kotor. Anak yang memasuki masa remaja sangat mudah menderita jerawat. Demikian juga pada kulit yang berminyakyang tidak dijaga kebersihannya.
    2. Panu disebabkan oleh jamur yang hinggap di kulit. Panu tampak sebagai bercak atau bulatan putih di kulit desertai rasa gatal. Panu tiimbul karena penderita tidak menjaga kebersihan.
    3. Kadas tampak sebagai bulatan putih bersisik. Terlihat batas yang jelas pada tepi bulatan. Seperti panu, kadas mengakibatkan rasa gatal. Kadas juga ditimbulkan oleh jamur.
    Cara memelihara panca indera
    a. Cara Memelihara Indera Penglihat
    Cara memelihara mata yaitu dengan
    1. Makan makanan yang banyak mengadung vitamin A. Vitamin A sangat baik bagi kesehatan mata. Orang yang menderita rabun senja dapat diobati dengan mengonsumsi vitamin A.
    2. Menjaga kebersihan mata sehingga mata tidak kemasukan kotoran. Segera lindungi mata ketika berada ditempat yang berdebu dan berasap. Jika mata kemasukan debu atau kotoran, segera tetesi mata dengan obat tetes mata. Jangan mengucek mata karena kotoran dapat masuk semakin dala m kemata. Obat tetes mata akan membuat kotoran terdorong keluar.
    3. Membiasakan membaca buku dengan jarak sekitar 30 cm dengan penerangan yang cukup.
    4. Segera memeriksakan diri ke dokter mata jika mata mulai tidak mampu melihat dengan baik. Apa lagi jika disertai dengan pusing atau sakit kepala.jika tidak segera berobat, mata dapat mengalami gangguan yang lebih parah.

    b. Cara Memelihara Indera Pendengaran
    Cara memelihara telinga yaitu dengan
    1. Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat. Namun demikian, kamu harus berhati-hati saat membersihkan telinga supaya tidak merobek gendang telinga.
    2. Sebaiknya kamu menghindari bunyi yang terlalu keras atau bising, misalnya suara mesin atau musik yang terlalu keras.
    3. Jika telingamu sering berdenging, segeralah pergi ke dokter THT (telinga, hidung, tenggorokan). Gejala itu sering menjadi gejala awal penyakit tuli.

    c. Cara Memelihara Indera Pembau
    Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat dengan baik. Setiap hari hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi kotor karena udara yang kita hirup mengandung butiran debu. Segeralah ke dokter jika kamu menderita pilek lebih dari seminggu agar sekitmu tidak menjadi parah. Pilek yang lam akan merusak indera pembau.

    d. Cara Memelihara Indera Perasa
    Cara memelihara lidah yaitu :
    1. Hindari makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Makanan yang terlalu panas dan terlalu dingin dapat merusak papila. Jika papila rusak, lidakh tidak dapat merasakan lezatnya makanan dengan baik.
    2. Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut. Sikat gigi yang kasar dan kotor dapat melukai lidah dan gusi. Luka ini dapat meimbulkan sariawan yang parah jika saat itu tubuh kita juga kekurangan viamin C.

    e. Cara Memelihara Indera Peraba
    Kulit merupakan baian tubuh yang mudah dihinggapi jamur dan kotoran lain. Oleh karena itu, jagalah selalu kesehatan kulitmu. Mandilah dua kali sehari, serta cucilah tangan dan kakimu sebuelum tidur. Makanlah makanan yang banyak mengandung vitamin E.
    Kulit juga merupakan bagian tubuh yang sangat penting bagi keindahan (kecantikan). Kulit yang sehat memperlihatkan keindahan yang alami.keindahan kulit tidak ditentukan oleh warnanya. Agar kulitmu sehat, kamu perlu memakan sayuran hijau dan buah – buahan.

    F. METODE PEMBELAJARAN

     Metode Ceramah
    «
     Metode Tanya Jawab
    «
     Metode Penugasan
    «


    G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

    1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
    • Mengucapkan Salam
    • Mengkondisikan Kelas
    • Mengecek Kehadiran Siswa
    • Apersepsi
    “Anak – anak hari ini kita akan belajar tentang alat indera pada makhluk hidup,yaitu pada manusia.”
    • Motivasi
    “Diharapkan setelah belajar pada hari ini anak – anak dapat Membedakan macam – macam alat indera, menjelaskan kelainan – kelainan pada alat indera serta menjelaskan cara memelihara alat indera.”
    • Memajangkan media.

    2. Kegiatan inti ( 45 menit)
    • Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang alat indera.
    • Tiga orang siswa maju ke depan, siswa I bertindak sebagai mediator, siswa II menunjuk bagian alat indera siswa I, siswa III menyebutkan nama alat indera yang ditunjuk siswa II.
    • Siswa melakukan pengamatan tentang kegunaan alat indera.LKS (terlampir)
    • Siswa menanyakan hal yang yang belum dimengerti.
    3. Kegiatan Akhir ( 25 menit )
    • Siswa dibimbing guru menyimpulkan pelajaran.
    • Siswa diberikan evaluasi.
    • Siswa diberikan tugas oleh guru.

    H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
    a. Sumber Belajar
    o Much Azam. 2008. Akrab dengan Dunia Ipa untuk kelas IV. Halaman 17- 26. Solo : Tiga Serangkai
    o Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV . Halaman 11 – 28. Jakarta : Erlangga.
    o Sri Harmi. 2008. Lebih Akrab dengan IPA untuk kelas IV dan MI. halaman 37-56. Solo : Tiga Serangkai.
    o Suparmi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 SD. Halaman 28- 44. Jakarta : Bumi Aksara.
    b. Media /alat
    • Buah apel ,
    • buah pir ,
    • wortel.
    • Kain (sapu tangan)

    I. EVALUASI
    • Prosedur : Tes Proses dan Hasil
    • Bentuk :Tulisan dan Perbuatan
    • Jenis Tes : Pilihan ganda dan Essey
    Butir Soal evaluasi
    Berikan tanda silang (x) pada huruf a ,b, c, atau d di depan jawaban yang benar!
    1. Alat indera bagi tubuh berguna untuk….
    a. Melindungi bagian tubuh yang penting.
    b. mengenal keadaan luar
    c. pertahanan tubuh
    d. mengetahu posisi tubuh
    2. Rabun senja merupakan kelainan mata yang disebabkan olah…
    a. kekurangan vitamin A
    b. kekurangan protein
    c. lensa mata rusak
    d. hormone yang berlebihan
    3. Orang yang hanya dapat membedakan warna hitam dan putih disebut…
    a. Buta c. Rabun senja
    b. Katarak d.Buta warna total
    4. Alat indera yang digunakan untuk merasakan manis dan pahit adalah…
    a. gigi c. hidung

    b. lidah d. bibir
    5. Rangsang yang dapat diterima hidung berupa…
    a. Bau c. larutan
    b. Cahaya d.getaran

    Kunci jawaban:
    1. b. mengenal keadaan luar
    2. a. kekurangan vitamin A
    3. d. Buta warna total
    4. b. lidah
    5. a. bau
    skor tiap soal 20 x 5 soal = 100

    Butir soal tugas
    Jawablah soal di bawah ini dengan jelas dan benar!
    1. Sebutkan macam – macam alat indera pada manusia?
    2. Sebutkan dan jelaskan kelainan pada indera pendengaran?
    3. Sebutkan dan jelaskan minimal 5 kelainan pada mata?
    4. Bagaimana cara memelihara lidah?
    5. Bagaimana cara merawat telinga?

    No soal Kunci jawaban Skor / nilai
    1 Mata sebagai indera penglihatan, telinga sebagai indera pendengaran, hidung sebagai indera penciuman (pembau), lidah sebagai indera perasa, dan kulit sebagai indera peraba. 15
    2 1. Tuli atau tidak dapat mendengar dapat dialami sejak lahit dan dapat juga dialami setelah dewasa. Pada umumnya penyakit tuli tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi penderita tuli yang tidak parah data ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar (hearing aid)
    2. Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga akibat terjadi radan pada telinya baggian dalam. Penyakit disebut juga penyakit congek. Dengan pengobatan intensif , penyakit ini dapat disembuhkan.
    3. Bisul atau luka dapat terjadi dalam telinga akibat infeksi. Kebiasaan uruk mengorek telinga dengan menggunakan jari atau korek api dapat melukai telinga. Bisul dalm telinga dapat mengakibatkan rasa nyeri yang luar biasa.
    20
    3 1. Miopi (rabun dekat) merupakan ketidak mampuan mata untuk melihat benda yang jauh dengan jelas. kelainan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa minus ( lensa cekung).
    2. Hipermetropi (rabun dekat) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat dengan jelas. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa plus (lensa cembung)
    3. Presbiopi (mata tua) merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat dan jauh dengan jelas. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa ganda yaitu minus dan plus.
    4. Rabun senja adalah kelainan mata berupa ketidakmampuan untuk melihat pada senja hari. Rabun senja disebabkan oleh kekurangan vitamin A. biasanya, rabun senja bersifat sementar. Disiang hari mata mampu melihat dengan baik.
    5. Buta warna adalah kelainan mata berupa ketidak mampuan mata untuk melihat warna – warna tertentu. Misalnya buta warna merah tidak dapat melihat warna merah. Ada pula buta warna total yaitu mata hanya dapat melihat warna putih dan hitam.
    6. Mata merah terjadi karena mata kemasukan benda asing. Akibatnya mata terasa gatal dan perih. Jika mata dikucek kotoran akan semakin dalam masuk ke mata.
    25
    4 Cara memelihara lidah yaitu :
    1. Hindari makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Makanan yang terlalu panas dan terlalu dingin dapat merusak papila. Jika papila rusak, lidakh tidak dapat merasakan lezatnya makanan dengan baik.
    2. Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut. Sikat gigi yang kasar dan kotor dapat melukai lidah dan gusi. Luka ini dapat meimbulkan sariawan yang parah jika saat itu tubuh kita juga kekurangan viamin C.
    20
    5 Cara memelihara telinga yaitu dengan
    1. Kebersihan telinga harus dijaga agar lubang telinga tidak tersumbat. Namun demikian, kamu harus berhati-hati saat membersihkan telinga supaya tidak merobek gendang telinga.
    2. Sebaiknya kamu menghindari bunyi yang terlalu keras atau bising, misalnya suara mesin atau musik yang terlalu keras.
    3. Jika telingamu sering berdenging, segeralah pergi ke dokter THT (telinga, hidung, tenggorokan). Gejala itu sering menjadi gejala awal penyakit tuli.
    20




    Kriteria penilaian Nilai
    80 - 100 A
    70 - 80 B
    50 - 60 C
    10 - 40 D
    0 E
    Format Penilaian :
    a. Format penilaian proses
    No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah Ket.
    Keaktifan Bahasa Sikap
    jumlah

    Keterangan : 86 – 100 = A
    79 – 85 = B
    60 – 69 = C
    < 60 ="">


    DISUSUN :
                                            Abdul Arief (06071013062)


    DOSEN PENGASUH : Dra. Rukiyah,M.Pd
                                            Drs. Sudirman,M.Si

    PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
    UNIVERSITAS SRIWIJAYA
    2009
    READ MORE - RPP IPA kelas 4

    Minggu, 21 Juni 2009

    Kalender 2010 Lengkap (Hijriah, Masehi, Jawa)

    Kalender 2010 Lengkap (Hijriah, Masehi, Jawa)
    Dengan bergantinya tahun berarti barganti pula kalender yang digunakan. Bagi anda yang belum memiliki kalender 2010 tidak perlu khawatir. Anda dapat mendownload gratis kalender 2010 di sini.
    Kalender 2010 yang disediakan di sini terbilang cukup lengkap, diantaranya memuat:
    1. Kalender Hijriyah Qomariyah (Hijri lunar calendar)
    2. Kalender Masehi (Gregorian calendar)
    3. Kalender Hijriyah Syamsiah
    4. Kalender Jawa Mataram / Asapon (Java calendar)
    5. Pasaran Jawa / Hari Jawa (day of Java)
    6. Pranoto Mongso Jowo (season of Java)
    7. Neptu Jawa (jumlah neptu hari dan pasaran)
    8. Bentuk hilal / kemiringan dan ketinggiannya (altitude and lunate of moon)
    9. Gerhana bulan; Gerhana matahari (moon eclipse and sun)
    Perlu anda diketahui bahwa kalender 2010 ini dibuat oleh Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Gresik sehingga tidak perlu diragukan lagi keabsahannya. Perhitungan kalender Hijriyah Qomariyah berdasarkan metode Irsyadul Murid dengan markas CONDRODIPO GRESIK : 112° 37′ 2.5″ BT; 7° 10′ 11.1″ LS; Time zone 7. Sedangkan perhitungan kalender Hijriyah Syamsiyah, kalender Jawa Mataram, dan Pranoto Mongso Jowo berdasarkan metode Syeikh Yasin Al Padangi.

    Untuk hari libur nasional serta cuti bersama berdasarkan atas Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri, yakni Menteri Agama (Menag), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia(Meneg PAN). Nomor : 1 tahun 2009, Nomor : SKB/13/M.PAN/8/2009, Nomor : KEP. 227/MEN/VIII/2009.




    Untuk mendownload Kalender 2010 Lengkap (Hijriah, Masehi, Jawa) silahkan klik link dibawah :


    Download Kalender 2010 Lengkap (Hijriah, Masehi, Jawa) [klik] dibawah ini :

    Kalender 2010 Lengkap (Hijriah, Masehi, Jawa)

    www.smasim_09webs.com
    READ MORE - Kalender 2010 Lengkap (Hijriah, Masehi, Jawa)

    Selasa, 02 Juni 2009

    Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-qur’an



    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya  sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.

    Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai  makalah mata kuliah Metodologi Penelitian dengan judul Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 Pada Mata Pelajaran Pai Di Madrasah Aliyah Negeri 3 Makassar.

    Terima kasih disampaikan kepada dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya makalah ini.

    Kami menyadari bahwa di dalam makalah kami masih ada berbagai kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak akan kami terima dengan senang hati.


    Penyusun






    BAB I
    PENDAHULUAN


    A.    Latar Belakang
    Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di Madrasah Aliyah Negeri 3 Makassar.

    Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampai materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kepada guru untuk lebih kreatif untuk melakukan kegiatan pendukung pembelajaran didalam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah kegiatan ekstrakurikuler.

    Kegiatan ekstrakurikuler merupakan “kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran” (Sahilun A Nasir, 1997:58). Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dilakukan disekolah maupun diluar sekolah tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian jenis kegiatan ekstrakurikuler.

    Khusus untuk mata pelajaran PAI, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah. Seperti pesantren kilat, perkampungan muslim, santri ramadhan, peringatan maulid Nabi, pengajian Al-Qur’an, dan sebagainya.

    Dari paparan singkat diatas bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa, termasuk kegiatan yang dapat menunjang aktivitas belajar siswa dikelas. Dugaan ini terbukti dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan di MAN 3 Makassar tersebut. Dari prasurvey tersebut, peneliti menemukan sebagian siswa yang sering mengikuti kegiatan OSIS, pesantern kilat, pramuka, peringatan PHBI, dan sebagainya juga aktif berpartisifasi dalam keiatan belajar di kelas.


    B.     Rumusan Masalah
    Berdasarkan uraian dan prasurvey diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam penelitian diatas sebagai berikut:
    1. Bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 3 Makassar?
    2. Bagaimana Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 3 Makassar ?
    3. Apakah terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Kegiatan terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 3 Makassar?




    BAB II
    TINJAUAN PUSTAKA

    A.    Pengertian
    Kegiatan ekstrakurikuler adalah “kegiatan yang dilaksanakan disekolah atau dilingkungan masyarakat untuk menunjang program pengajaran”. Selain itu, Suharsimi Arikunto mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai “kegiatan tambahan diluar struktur program yang pada umumnya merupakan program pilihan”.

    Adapun pengertian pengajian Al-qur’an (PAI) adalah “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam kerukunan antar umat beragama”.

    Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an adalah kegiatan tambahan yang dilaksanakan diluar jam tambahan biasa dengan tujuan agar kegiatan tambahan tersebut dapat membantu manyiapkan siswa yang meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama.
    Kerangka Teori
    1. Kegiatan Ekstrakurikuler
    a.       Pengertian Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an (PAI)
    Kegiatan ekstrakurikuler adalah “kegiatan yang dilaksanakan disekolah atau dilingkungan masyarakat untuk menunjang program pengajaran” (Sholihin A. Nasir, 1997:58). Selain itu, Suharsimi Arikunto (1988:57) mendefinisikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai “kegiatan tambahan diluar struktur program yang pada umumnya merupakan program pilihan”.

    Adapun pengertian pengajian Al-qur’an (PAI) adalah “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam kerukunan antar umat beragama” (GBPP, 1996:1).

    Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an adalah kegiatan tambahan yang dilaksanakan diluar jam tambahan biasa dengan tujuan agar kegiatan tambahan tersebut dapat membantu siswa yang meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama.

    b.      Prinsip-prinsip Program Ekstrakurikuler
    Dengan berpedoman pada maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler disekolah maka dapat dikemukakan prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Oteng Sutisna (dalam B Suryosubroto, 1997:272) prinsip kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
    1.      Semua siswa, guru dan personil administrasi sekolah hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program.
    2.      Kerjasama dalam team adalah fundamental.
    3.      Perbuatan untuk partisipasi hendaknya dibatasi.
    4.      Proses lebih penting daripada hasil.
    5.      Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

    1. Aktivitas Belajar Siswa
    a.       Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
    Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.
    b.      Jenis Aktivitas Belajar Siswa
    Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Diatas jenis-jenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi:
    1.      Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamati, dan memperhatikan.
    2.      Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan, melafazkan, dan berfikir.
    3.      Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
    4.      Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya.



    B.     Tujuan
    Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 3 Makassar Namun secara spesifik tujuan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:
    1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 3 Makassar.
    2. Aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran PAI di MAN 3 Makassar
    3. Pengaruh yang signifikan antara kegiatan terhadap aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran PAI di MAN 3 Makassar.


    C.    Manfaat Penelitian
    Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalam 2 bagian yaitu:
    1. Manfaat Praktis
    1.      Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
    2.      Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
    1. Manfaat Teoritis
    Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi guru PAI sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.


    D.    Hipotesis
    Menurut Arikunto (1989:62) mendefinisikan hipotesis sebagai “suatu jawaban yang besifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang akan terkumpul”. Berdasarkan pendapat diatas maka akan peneliti rumuskan bahwa terdapat Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 3 Makassar.





    BAB III
    HASIL PENELITIAN

    A.    Lokasi Penelitian
    Berdasarkan hasil prasurvey diatas terlihat adanya pengaruh yang positif dari kegiatan ekstrakurikuler terhadap aktivitas belajar siswa dikelas. Untuk membuktikan dugaan dari prasurvey tersebut peneliti merasa tertrik untuk menelitinya dengan judul: Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 3Makassar.


    B.     Sebab Terjadinya
    Sebab terjadinya yaitu dikarenakan faktor lokasi dan keadaan dimana peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini terhadap siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 3 Makassar.


    C.    Akibat
    Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.



    D.    Cara Menanggulangi
    1.      Metode/Jenis Penelitian
    Untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di MAN 3 Makassar, dengan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan jenis penelitian kuatitatif dengan pendekatan determinatif yaitu dengan mencari pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an terhadap mata pelajaran PAI oleh siswa kelas 1 MAN 3 Makassar.
    2.      Variabel yang diteliti dan Definisi Operasional
    1.      Variabel Penelitian
    Variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti. Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat dengan rincian sebagai berikut:
    a.       Variabel Bebas
    Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-qur’an pada mata pelajaran PAI. Hal ini didasarkan pada pendapat Hadari Nawawi (1983:56)yang menyatakan variabel bebas adalah “sejumlah gejala atau faktor yang menetukan/mempengaruhi ada atau muncul gejala atau faktor yang kedua yang disebut variabel terikat”.

    b.      Variabel Terikat
    Menurut Hadari Nawawi (1983: 57) variabel terikat adalah “sejumlah faktor atau gejala yang muncul karena dipengaruhi/ditentukan oleh adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI .
    2.      Definisi Operasional
    Adapun istilah yang akan didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini adalah:
    a.       Kegiatan ekstrakurikuler PAI adalah kegiatan tambahan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran dengan tujuan dapat memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan serta kemampuan siswa khususnya pada mata pelajaran PAI.
    b.      Aktivitas belajar siswa adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa dikelas untuk mencapai tujuan belajar dan aktivitas yang dapat diukur. Misalnya, menyimak, bertanya, menjawab dan mengutarakan pendapat.
    3.      Teknik, Prosedur dan Alat Pengumpulan Data
    Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran PAI maka peneliti  menggunakan teknik langsung terjun ke lapangan yang berupa observasi. Karena dengan instrument pengumpulan data semacam ini peneliti rasa data yang akan dikumpulkan lebih akurat bila kita mengamati sendiri apa yang akan terjadi dilapangan tersebut.





    BAB IV
    PENUTUP

    A.    Kesimpulan
    Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kegiatan ekstrakurikuler pengajian Al-Qur’an adalah kegiatan tambahan yang dilaksanakan diluar jam tambahan biasa dengan tujuan agar kegiatan tambahan tersebut dapat membantu manyiapkan siswa yang meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama.

    Khusus untuk mata pelajaran PAI, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah. Seperti pesantren kilat, perkampungan muslim, santri ramadhan, peringatan maulid Nabi, pengajian Al-Qur’an, dan sebagainya.


    B.     Saran
    Dalam pembuatan makalah ini, penulis sadar bahwa begitu banyak kekurangan, karena itu kritikan dari pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.

    Penulis juga berharap, kiranya makalah ini dapat “bermanfaat” baik bagi penulis maupun pembaca terutama memahami lebih banyak tentang Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di Madrasah Aliyah Negeri 3 Makassar.






    DAFTAR PUSTAKA

    Abror, Adurrahman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

    An Nahlawi, Abdurrahman. 1996. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Gema Insani Press.

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

    Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Tabrani, Sudirman. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Offset.


    www.smasim_09webs.com
    READ MORE - Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-qur’an