Pages

Selasa, 22 Maret 2011

Kesehatan Bayi Saat Lahir Tentukan Risiko ADHD



Kesehatan Bayi Saat Lahir Tentukan Risiko ADHD
Kesehatan bayi pada menit-menit pertama setelah lahir ke dunia dapat dikaitkan dengan risiko mengembangkan gangguan konsentrasi dan hiperaktif (ADHD) di kemudian hari.

Sebuah studi terbaru yang dilaporkan dalam Journal of Pediatrics, menunjukkan bahwa skor Apgar yang mencatat kondisi kesehatan bayi yang baru lahir dalam lima menit pertama dapat memberikan beberapa petunjuk mengenai risiko ADHD di masa mendatang.

Skor Apgar pada bayi yang baru lahir didasarkan pada tanda-tanda fisik, termasuk tingkat pernapasan, jantung dan otot. Bila mencatat nilai 7 atau lebih dianggap normal, sementara nilai 9 atau 10 menunjukkan bahwa bayi dalam "kondisi terbaik."

Dalam studi terbaru ini, para peneliti menemukan bahwa di antara lebih dari 980.000 bayi di Denmark, risiko mengembangkan ADHD meningkat setelah skor Apgar tercatat rendah.

Dibandingkan dengan bayi yang mencatat skor Apgar 9 atau 10, mereka yang memiliki nilai 5 atau 6 memiliki risiko 63 persen lebih tinggi terhadap ADHD. Sedangkan mereka yang mencatat nilai Apgar dari 1 sampai 4 memiliki risiko ADHD 75 persen lebih besar.

Namun, apa sebenarnya arti dari temuan terbaru ini masih belum jelas. Skor Apgar yang abnormal dapat mencerminkan kondisi semacam stres selama kehamilan atau kelahiran - seperti pasokan oksigen menurun - yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan ADHD di kemudian hari, para peneliti berspekulasi.

"Mungkin ada beberapa penyebab skor Apgar rendah dan ADHD yang saling terkait, tapi analisis kami tidak menunjuk (pada) faktor-faktor tertentu di sini," kata Dr. Carsten Obel, yang juga salah seorang peneliti dalam studi ini.

Sejumlah penelitian telah menghubungkan lahir prematur dengan peningkatan risiko ADHD, meskipun alasan ini belum jelas, catat Obel, peneliti dari University of Aarhus di Denmark.

Baik lahir prematur dan skor Apgar yang rendah dapat menjadi penanda perkembangan janin yang kurang optimal, jelasnya.

Temuan ini didasarkan pada data pencatatan nasional Denmark terhadap 980.902 anak yang lahir antara 1988 dan 2001. Dari anak-anak itu, 8.234 didiagnosis ADHD - yang sebagian besar anak laki-laki.

Bahkan setelah peneliti mempertimbangkan faktor-faktor seperti kelahiran prematur, pendapatan keluarga dan ibu merokok serta tingkat pendidikan ibu, risiko ADHD lebih tinggi di antara anak-anak dengan skor Apgar di bawah 7.

Namun, sebagian besar anak-anak dalam penelitian itu tidak didiagnosis dengan ADHD, terlepas dari skor Apgar yang tercatat. Dan belum jelas apakah hubungan Apgar-ADHD ini akhirnya dapat berimplikasi praktis.

Dalam kelompok studi ini, Obel mengatakan, skor kemampuan seorang anak untuk memrediksi ADHD tidak terlalu kuat.


www.smasim_09webs.com

0 komentar:

Posting Komentar