Pages

Kamis, 23 Juli 2009

Skor Apgar dan Asfiksia


Skor Apgar dan Asfiksia
Asfiksia didefinisikan sebagai kegagalan bernafas spontan dan teratur saat bayi lahir dan sesaat setelah lahir ditandai dengan hipoksemia, hiperkapnia dengan asidosis metabolik. Asfiksia dapat terjadi selama antepartum, intrapartum dan postpartum dengan penyebab bisa faktor ibu, faktor bayi dan faktor placenta. 


Bahkan AAP dan ACOG memberikan karakteristik : 
  1. Asidosis (pH<7.00), 
  2. Skor Apgar 0-3 menetap lebih dari 5 menit, 
  3. Terdapat manifestasi neurologi : kejang, hipotoni, HIE, koma, 
  4. Didapatkan evidens disfungsi multiorgan.

    Tetapi apakah kita bisa memeriksa semua parameter di atas dengan cepat sehingga kita bisa mengatakan seorang bayi asfiksia atau tidak, sementara waktu resusitasi menuntut segera. 

    Bagaimana dengan Skor Apgar ? Terdapat derajat asfiksia berdasar skor Apgar : 0-3 asfiksia berat, 4-6 asfiksia sedang dan >7 asfiksia ringan.

    Skor Apgar merupakan alat penilaian cepat dan efektif untuk keperluan resusitasi tapi merupakan "poor tool" untuk mengassess asfiksia. Apgar yang rendah (low Apgar) bukan merupakan penyebab morbiditas tapi lebih sebagai penyebab yang diutamakan. Seorang bayi dengan skor Apgar 0-3 pada 5 menit pertama dan diikuti >4 pada 10 menit, 99% tidak didapatkan CP pada usia 7 tahun, sementara terdapat 75% penderita CP dengan Skor Apgar normal saat lahir. Bahkan pada tahun 1996 AAP dan ACOG memberikan statemen bahhwa skor Apgar tidak dipakai sebagai peneilaian kerusakan neurologi akibat hipoksia atau manajemen intrapartum yang inadekuat.


    0 komentar:

    Posting Komentar